Jembatan Gantung Kaca 120 Meter Akan Dibangun di Bromo, Seperti Apa Bentuknya?

Jembatan Gantung Kaca 120 Meter Akan Dibangun di Bromo, Seperti Apa Bentuknya?
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terlibat dalam pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Bromo - Tengger-Semeru, Jawa Timur. Salah satu yang akan digarap di Kawasan Seruni Point, Gunung Bromo, berupa peningkatan kapasitas jalan nasional dan pembangunan jembatan kaca.

Pekerjaan ini digawangi oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, pembangunan terminal wisata oleh Ditjen Cipta Karya, dan penyediaan air baku oleh Ditjen Sumber Daya Air (SDA). Adapun pembangunan jembatan gantung kaca tipe suspended-cable pertama di Indonesia berada di kawasan Seruni Point.

Jembatan kaca ini membentang sepanjang 120 meter dan lebar 1,8 meter berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter. "Struktur jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis dengan ketebalan 25,55 mm, dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis agar tidak karat," ucapnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menjelaskan, desain dan struktur jembatan kaca telah diuji laboratorium di Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur Kementerian PUPR sebelum dilakukan pembangunan. Jembatan ini dapat menjadi destinasi wisata andrenalin yang menghubungkan Terminal Wisata Seruni Point dengan Shuttle Area dengan pemandangan Gunung Batok dan Gunung Semeru.

Pembangunannya bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) karena melintasi kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo sebagai penyedia lahan untuk salah satu kaki jembatan.

Untuk mendukung konektivitas menuju KSPN Bromo-Tengger-Semeru, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali meningkatkan kapasitas jalan melalui pelebaran jalan, perbaikan jalan yang rusak, pemasangan marka dan rambu jalan untuk menambah kenyamanan dan keamanan wisatawan.

Terdapat dua akses dari jalan tol menuju Gunung Bromo via Kabupten Probolinggo, akses dari Gerbang Tol Tongas dan akses Gerbang Tol Probolinggo Barat.

Sementara itu, pembangunan Terminal Wisata Seruni Point dan Shuttle Area akan dikerjakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jatim, Ditjen Cipta Karya melalui rencana penataan kawasan Seruni Point.

Penataan Seruni Point meliputi pembangunan ampitheater untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal, rest area dan souvenir shop, area parkir, food court, toilet, mushola, jalur pengunjung, dan bangunan tiket. "Penataan ruang publik Seruni Point memperhatikan karakteristik dan kearifan lokal budaya Suku Tengger dengan konsep Tiga Bentar," kata Zainal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan pembangunan jembatan kaca itu untuk mengembangan KSPN Bromo-Tengger-Semeru. Kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru sebelumnya telah ditetapkan sebagai salah satu KSPN Prioritas atau 10 Bali Baru yang dikembangkan Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden No. 56/2018.

Basuki menjelaskan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

“Prinsipnya adalah mengubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Basuki dalam siaran pers, Jumat, 19 November 2021.

Untuk pariwisata, kata dia, hal pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Jika hal itu tidak siap, wisatawan hanya akan datang sekali dan tidak akan kembali lagi.

Lebih jauh, Zainal menambahkan, kegiatan konsultasi publik bertujuan untuk musyawarah bersama antarpihak yang berkepentingan dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat. Hal ini dilakukan untuk mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur di KSPN Bromo-Tengger-Semeru.

Pembangunan nasional, kata dia, secara tegas sudah mengamanahkan bahwa pembangunan infrastruktur harus berkelanjutan dan sustainable serta memperhatikan aspek lingkungan hidup. "Diharapkan kegiatan ini nantinya menemukan titik yang optimal untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di sekitar KSPN Bromo - Tengger-Semeru,” ucapnya.
Share This :
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Add Your Comments

bold <b>b</b>
italic <i>i</i>
underline <u>u</u>
HTML<code></code> use Parser

Emoticon
Parser
😊
😉
😀
😁
😎
😍
😜
😑
😇
💖
😯
😱
😭
👍
🍻