Pasca Ubah Nama, Facebook Siap Sosialisasikan Realitas Dunia Virtual?
Yang menarik dibalik berubahnya nama tersebut, ialah soal strategi baru sosial media besutan Mark Zuckerberg, yang kabarnya siap membangun toko retail guna mengedukasi metaverse ke pada khalayak ramai.
Berdasarkan laporan The New York Times, Sabtu (6/11), menyebut toko retail yang bakal dibangun ini salah satu tujuan ialah untuk memberi gambaran soal konsep penghuni virtual masa depan.
Dalam toko ritel ini berdasarkan keterangan narasumber yang mengetahui detail proyek dan dokumen tersebut, pengunjung toko bakal mendapatkan pengalaman perangkat virtual reality, seperti headset Oculus, dan mungkin perangkat augmented reality di masa depan.
Dokumen perusahaan juga menunjukkan bahwa toko akan mendorong dunia yang lebih terbuka dan terhubung secara digital.
Chief Product Meta, Chris Cox bahkan mengklaim metaverse akan membuat internet lebih bergairah, misalnya pengalaman merasakan meeting virtual mirip seperti kenyataan. Ia juga yakin internet secara keseluruhan di masa depan akan mengadopsinya.
“Setiap orang kelelahan dengan konferensi video. Anda tak tahu siapa melihat ke siapa dan setiap orang saling mengganggu.Sedangkan di Metaverse, orang bisa bertemu dengan virtual reality di Facebook sehingga lebih intim,” cetusnya.
Untuk mencapai tahap ini, Facebook melaporkan telah bekerja jauh sebelum rebranding perusahaan ini terjadi. Dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut telah direncanakan, degan orientasi masa depan.
Meski potensial, Meta tidak akan mudah melalui rencananya tersebut, apalagi di era 5G persaingan konsep digitaliasi akan semakin meluas, dan kuat khususnya pada sejumlah pemain utama lainnya di bidang teknologi dan telekomunikasi.