Hal Yang Perlu di Perhatikan Sebelum dan Sesudah Disuntik Vaksin Booster

Hal Yang Perlu di Perhatikan Sebelum dan Sesudah Disuntik Vaksin Booster
Pemberian vaksin booster Covid-19 sudah dilakukan di banyak daerah dengan memprioritaskan lanjut usia dan pasien dengan masalah imun. Meski demikian, masih banyak yang bingung apa saja yang perlu disiapkan sebelum dan sesudah divaksin booster.

Spesialis penyakit dalam RA Adaninggar mengatakan sebelum divaksin booster, hal paling penting yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan fisik dan mental untuk menghadapi tindakan vaksinasi. Setelah divaksin booster, yang paling penting adalah persiapan mental melawan dorongan untuk tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Jika masih bingung seputar persiapan sebelum dan sesudah diberi vaksin booster, berikut beberapa hal yang perlu diketahui.

Perlukah periksa dulu ke dokter?

Dokter yang akrab disapa Ning ini menjelaskan bila memiliki komorbid, kontrol dan konsultasi ke dokter untuk mengetahui kondisi komorbidnya, apakah dalam kondisi stabil/terkontrol/remisi dan layak divaksin.

“Apabila ada riwayat alergi terhadap vaksin tertentu sebelumnya, konsultasikan ke dokter sebelum vaksinasi booster terkait jenis vaksin yang diberikan,” kata Ning, mengutip laman Instagramnya.

Namun, jika kondisi sedang tidak fit atau tidak sehat, Ning menyarankan untuk menunda vaksinasi. “Boleh periksa atau konsultasi ke dokter dulu untuk memastikan kondisi,” katanya.

Perlukah tes swab PCR/antigen/antibodi dulu?

“Jika tidak ada gejala yang mengarah ke Covid atau tidak sedang berstatus kontak erat, tidak perlu periksa swab PCR/antigen Covid sebelum divaksin,” saran Ning.

Dia menuturkan kadar antibodi berapa pun tidak masalah bila diberikan vaksin booster karena tujuannya melatih ulang tubuh agar kekebalan yang terbentuk lebih kuat dan lebih tahan lama. Jadi, tidak perlu pemeriksaan antibodi sebelum divaksin booster.

Adakah pantangan makanan atau tindakan khusus yang perlu dilakukan sebelum suntik vaksin booster?

Tidak ada pantangan makanan khusus sebelum divaksin. Akan tetapi, beberapa ahli menyarankan untuk menghindari minum kopi sebelum vaksinasi agar tekanan darah tidak naik. Buat yang cenderung memiliki kecemasan atau ketakutan berlebih terhadap jarum suntik, ada baiknya untuk berkonsultasi ke psikiater untuk mempersiapkan mental.

Setelah divaksin booster bolehkah langsung beraktivitas seperti biasa?

Boleh, meskipun begitu setelah divaksin tetap harus dimonitor mulai dari beberapa menit sejak divaksin hingga sekitar satu bulan. Apabila muncul gejala apapun, segera laporkan ke petugas kesehatan dan segera ditindaklanjuti. Namun, bila tidak ada gejala efek samping yang mengganggu, Anda bisa langsung beraktivitas seperti biasa.

“Setelah divaksin booster, Anda tidak menjadi sakit atau menular akibat vaksinnya sehingga tidak perlu karantina atau menjauhkan diri dari keluarga atau lingkungan sekitar,” kata Ning.

Apa saja yang harus dilakukan setelah divaksin booster?

Apabila sudah mendapatkan vaksin booster, tetaplah menjaga kesehatan imun agar antibodi yang terbentuk optimal, baik secara jumlah maupun kualitas. Untuk menjaganya, yang perlu dilakukan adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu makan makanan bergizi seperti sayur, buah, dan makanan tinggi protein, cukup tidur, olahraga secara teratur, menghindari stres, dan mengontrol komorbid.

Selain itu, tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin booster, di mana pun dan kapan pun, untuk menurunkan risiko tertular atau terinfeksi. Jika berpikir untuk memeriksa antibodi setelah divaksin booster secara rutin, sebetulnya hal ini belum direkomendasikan karena belum diketahui berapa kadar antibodi minimal yang bersifat protektif. Namun, bila ingin memeriksa secara mandiri, Ning mengatakan tidak masalah.

Bisakah swab antigen/PCR positif setelah divaksin booster?

Bisa saja terjadi. Beberapa kemungkinannya adalah pertama saat divaksin sedang dalam masa inkubasi (atau sudah terpapar sebelum divaksin) dan baru muncul gejala atau terdeteksi positif beberapa hari kemudian setelah divaksin. Atau kedua, setelah divaksin, Anda terpapar virus dari sekitar karena lengah prokes. Akan tetapi, perlu diingat vaksin booster tidak mungkin menyebabkan orang menderita Covid-19 karena isi vaksin adalah virus yang dimatikan atau komponen kecil dari virus yang tidak bisa berkembang biak.

Apakah setelah divaksin booster kita tidak akan terinfeksi Covid-19 lagi?

Sama seperti vaksin Covid-19, fungsi vaksin booster bukan untuk mencegah infeksi melainkan melatih ulang sistem imun untuk membentuk antibodi dan sel imun yang lebih baik, lebih kuat, dan bertahan lebih lama.

“Dengan vaksin booster, diharapkan bila seseorang terinfeksi Covid, gejala bisa lebih ringan, masa sakit lebih pendek, dan akhirnya akan menurunkan risiko penularan,” jelas Ning.

Agar vaksin booster lebih efektif melindungi, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung booster adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah paparan virus, yaitu dengan masker, cuci tangan, menghindari kerumunan, ventilasi yang baik, dan juga pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan imun yang dilatih oleh vaksin booster.

Apakah setelah divaksin booster, kita akan kembali mendapatkan penguat?

Sampai saat ini masih belum diketahui apakah vaksin booster akan menjadi vaksinasi rutin. Penguat bertujuan menyegarkan respons tubuh dalam membentuk antibodi sehingga secara teori dibutuhkan bila diketahui kapan kadar antibodi turun di bawah kadar protektif. Akan tetapi, hingga sekarang masih belum diketahui kadar protektif minimal.

“Adanya varian virus baru bisa mengubah teori yang selama ini ada, misalnya bagaimana peran antibodi dan sel memori dalam memberikan perlindungan terhadap reinfeksi sehingga studi mengenai vaksin booster juga akan mengikuti apa yang terjadi di masa depan,” tutur Ning.
Share This :
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Add Your Comments

bold <b>b</b>
italic <i>i</i>
underline <u>u</u>
HTML<code></code> use Parser

Emoticon
Parser
😊
😉
😀
😁
😎
😍
😜
😑
😇
💖
😯
😱
😭
👍
🍻