5 Fakta Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines, Menukik Tajam Ke Tanah
March 22, 2022
Add Comment
logger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLkaEnNSvEH6iWNcgeL-7x1IEM02hSWmtV2SWtnh-2eyaN0CKkuqKTjTP3ybC_78azZqBep88R4j9ZwwBKovB3ciA8D24fKJmAya3wX4oNq0lUoAiGNlKxKtso16G_f6cYqST_y-K9rkg1Ebrhpv9A0Lx-3bArH2rh7dWWt3dc0-jlh6AID0zQUJKV/s653/Pintu-Perselingkuhan.jpg" style="display: block; padding: 1em 0; text-align: center; ">
Kecelakaan pesawat China Eastern Airlines MU5735 pada Senin (21/03/2022) kemarin mengguncang dunia, terutama dunia penerbangan. Pesawat ini terkonfirmasi jatuh dan terbakar di wilayah Guangxi, Tiongkok.Jatuhnya pesawat tersebut menjadi salah satu kecelakaan dari seri Boeing 737-800, setelah rentetan kecelakaan yang terjadi sebelumnya.
Laporan dari media pemerintah China melaporkan, tidak ada tanda-tanda korban yang selamat pada kecelakaan ini. Kecelakaan ini juga mengejutkan Presiden China, Xi Jinping. Ia langsung memerintahkan para petugas untuk melakukan pencarian korban, serta identifikasi penyebab kecelakaan.
Laporan dari media pemerintah China melaporkan, tidak ada tanda-tanda korban yang selamat pada kecelakaan ini. Kecelakaan ini juga mengejutkan Presiden China, Xi Jinping. Ia langsung memerintahkan para petugas untuk melakukan pencarian korban, serta identifikasi penyebab kecelakaan.
Berikut 5 fakta kecelakaan pesawat China Eastern Airlines:
1. Terdeteksi flightradar24 Soal Kecepatan Pesawat
Unggahan dari Twitter @flightradar24 tentang kecelakaan ini memberikan bukti media soal ketinggian pesawat yang tiba tiba menurun tajam dalam waktu 96 detik. Pesawat menukik jatuh hingga akhirnya kontak dengan ATC pun menghilang.
"Saat pukul 06:20:59 UTC pesawat Boeing 737-800 kehilangan kendali begitu cepat dan ketinggian menurun. Saat pukul 06:22:35 UTC sinyal ADS-B memperlihatkan kecepatan vertikal -31.000 kaki per menit," tulis akun @flightradar24.
2. Kehilangan Kontak di Ketinggian 3000 Kaki
Pada pukul 14.22 waktu setempat, pesawat kehilangan kontak dikarenakan jatuh dan terbakar setelah menukik tajam ke tanah secara vertikal. Sebelumnya, pesawat Boeing 737-800 ini terbang pada ketinggian 29.100 kaki.
Namun, dua menit dan 15 detik kemudian pesawat berada pada ketinggian 9.075 kaki. Informasi terakhir terdeteksi oleh radar, pesawat mulai kehilangan kontak pada ketinggian 3.225 kaki.
3. Membawa Ratusan Penumpang dan Kru
Pesawat ini ditumpangi oleh 133 penumpang, yang terdiri dari 124 penumpang dan 9 kru. Pesawat berangkat dari kota Kunming pada pukul 13.11 waktu setempat, dan dijadwalkan tiba di Guangzhou pukul 15.05 waktu setempat.
Naas, di tengah perjalanannya, pesawat ini jatuh. Bahkan, detik-detik jatuhnya pesawat China Eastern Airliens ini terlihat dari kamera CCTV pertambangan setempat, yang memperlihatkan bagaimana pesawat menukik vertikal ke arah gunung di wilayah Guangxi.
4. Usia Pesawat
Diketahui bahwa Pesawat Boeing 737-800 China Eastern Ailines ini berusia hampir tujuh tahun. Jenis pesawat ini adalah model pendahulu dari Boeing 737 Max, yakni jenis pesawat yang terlibat dalam kecelakaan maut di Indonesia pada 2018 dan Ethiopia pada 2019.
5. Keluarga dan Kerabat Korban Pergi ke Guangzhou
Sementara itu, keluarga dan teman-teman penumpang yang menjadi korban kecelakaan pesawat ini telah tiba di Bandara Internasional Guangzhou sejak Senin, (21/03/2022) sore. Mereka menunggu kabar terbaru soal anggota keluarga mereka.
Pihak berwenang belum bisa mengidentifikasi penumpang dan anggota awak bersamaan. Pasalnya, kru penyelamat masih melakukan percobaan evakuasi bangkai pesawat dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
Media lokal melaporkan bahwa mereka telah menemukan bagian-bagian dari puing-puing. Sedangkan pencarian korban masih dilakukan di antara puing-puing yang tersebar di pegunungan, dengan medan yang cukup sulit.
Pemerintah China juga langsung membuat pengumuman melarang jenis pesawat ini terbang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk investigasi atas jatuhnya pesawat China Eastern Airlines.
Adapun Boeing telah mengeluarkan pernyataan tentang jatuhnya pesawat MU573. Mereka berjanji akan segera mengumpulkan lebih banyak informasi untuk investigas. Begitu pula Administrasi Penerbangan Sipil China, yang juga telah mengirim penyelidiknya ke tempat kejadian.