Biaya Hidup Melejit, Jepang Dikejutkan Harga Makanan Ringan Naik 20%

Biaya Hidup Melejit, Jepang Dikejutkan Harga Makanan Ringan Naik 20%
Jakarta - Sebagai anak yang besar di Jepang, harga beberapa barang sangat jarang mengalami kenaikan.

Harga makan siang favorit saya sekitar 500 yen, atau setara Rp54.255, dan terus seperti itu sampai 2021. Hal serupa terjadi pada harga sepatu atau pakaian, hanya sedikit berubah.

Saya diajari untuk menabung, menabung dan menabung, dan berulang kali diperingatkan bahwa nilai rumah kami telah anjlok pada 1990-an, ketika pasar properti kolaps.

Kerugian finansial yang menyakitkan ini membuat orang tua saya, dan yang senasib dengan mereka, tak mampu lagi menjual rumah mereka, atau memperbaikinya.

Tapi ketika harga kebutuhan harian tak naik, orang-orang tidak secara aktif membelanjakan uang mereka.

Baca juga:

Tempura, kudapan khas Jepang yang ternyata bukan asli dari sana

Ke Jepang, berziarah ke kota kelahiran kecap peninggalan abad ke-13

Desa para pemakan tawon di Jepang

Perusahaan, sebagai gantinya, meresponsnya dengan tidak menaikkan gaji, yang kemudian justru menurunkan permintaan konsumen dan harga barang lebih jauh lagi.

Ketika kita tak dapat kenaikan gaji, kita pun tidak terburu-buru untuk berbelanja terlalu sering.

Secara keseluruhan, hal-hal ini memperlambat pertumbuhan ekonomi negara - lingkaran setan yang telah menjebak Jepang selama beberapa dekade.

Sementara banyak bagian Asia berkembang menjadi lebih makmur, kekayaan Jepang mengalami stagnasi.

Produk domestik bruto per kapita Jepang - pendapatan ekonomi per orang di negara itu - tetap berada di level yang sama sejak 1990-an.

Pada tahun 2010, China telah mengambil alih sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia.

Selama beberapa dekade, dengan sedikit keberhasilan, bank sentral negara itu telah berupaya untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi dengan membuat warga Jepang "belanja lebih banyak, investasi lebih banyak, upah lebih banyak dan harga barang naik secara bersamaan", jelas Nobuko Kobayashi, konsultan dari EY-Parthenon.

Pada April silam, patokan harga konsumen naik 2,1%, cukup untuk membuat inflasi tahun ini diharapkan akhirnya mencapai target 2% yang ditetapkan bank sentral, setelah tiga dekade terakhir tak ada kenaikan sama sekali.

Akan tetapi, lonjakan harga itu tak ada hubungannya dengan kebijakan ekonomi dalam negeri.

Kenaikan harga sebagian besar didorong oleh biaya impor yang lebih tinggi, kenaikan harga bahan baku dan energi secara global - disebabkan oleh pandemi dan perang di Ukraina.

Kobayashi bahkan memperingatkan kenaikan harga itu bisa menandai "awal dari inflasi yang buruk, karena upah belum naik".

Faktanya, gaji rata-rata hampir tidak mengalami kenaikan selama lebih dari tiga dekade, jadi segalanya akan semakin menyakitkan bagi pembeli.

link alternatif 12shio casino : www.slotpopuler.com
twitter 12shio casino : https://twitter.com/12shio6
group facebook 12shio casino : https://www.facebook.com/groups/12shiocasinoofficial
blogger 12shio casino : https://astridmontok.blogspot.com/
Share This :
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Add Your Comments

bold <b>b</b>
italic <i>i</i>
underline <u>u</u>
HTML<code></code> use Parser

Emoticon
Parser
😊
😉
😀
😁
😎
😍
😜
😑
😇
💖
😯
😱
😭
👍
🍻