Gelombang Baru Lonjakan COVID-19 di Malaysia Datang Lebih Cepat dari Perkiraan

Gelombang Baru Lonjakan COVID-19 di Malaysia Datang Lebih Cepat dari Perkiraan
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin pada Kamis (23/6/2022) memperingatkan potensi gelombang baru infeksi COVID-19, dapat muncul lebih cepat dari perkiraan.

"Selama dua hingga tiga hari terakhir, kami telah melaporkan lebih dari 2.000 kasus per hari dibandingkan 1.000 hingga 2.000 sebelumnya," kata Khairy, dikutip dari The Straits Times.

"Hari ini [Kamis, 23 Juni] saja, ada 2.796 kasus dengan dua klaster baru dilaporkan di perguruan tinggi. Jadi kalau tidak hati-hati kasusnya akan terus bertambah dalam beberapa pekan mendatang," ucapnya kepada wartawan usai menghadiri acara di Rembau, negara bagian Negeri Sembilan.

Sebelumnya, pada Selasa (21/6/2022), Khairy memperkirakan kasus COVID-19 akan berfluktuasi. Gelombang infeksi baru yang potensial juga kemungkinan akan muncul dalam beberapa bulan ke depan meski situasi saat ini terkendali.

Dia menjelaskan, warga Malaysia harus mengetahui perkembangan terbaru sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan agar tidak tertular.

“Ini lebih kepada tindakan preventif agar kita siap, dan tidak menakut-nakuti siapa pun. Bahkan, negara lain juga menghadapi situasi serupa dari waktu ke waktu," ujar dia.

Khairy mengatakan, yang terpenting saat ini adalah memastikan gelombang baru yang muncul tidak parah. Termasuk mengendalikan jumlah kematian dan penerimaan ke unit perawatan intensif.

Khairy menambahkan, semua negara bagian kecuali Selangor, Johor, Kedah, Terengganu dan Wilayah Federal telah melaporkan peningkatan jumlah kasus dibandingkan dengan hari sebelumnya.

"Saya juga berharap mereka yang berusia di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki penyakit kronis akan mendapatkan suntikan booster kedua karena ini adalah cara terbaik untuk tetap aman," kata Khairy.

Pada 20 Juni, hampir 108.000 orang berusia 12 tahun ke atas telah menerima suntikan booster COVID-19 kedua mereka. Hampir 58.000 berusia di atas 60 tahun.

Menteri itu mengungkap, selain memantau jumlah kasus dalam negeri, dia memantau situasi corona yang berkembang di negara tetangga Singapura.

"Saya harus melakukannya karena Malaysia dan Singapura berada di wilayah epidemiologi yang sama tanpa pembatasan perjalanan dan ratusan ribu melintasi Causeway setiap hari," kata Khairy.

"Rekan Singapura saya juga mengatakan kepada saya bahwa republik telah melihat lebih banyak sub-varian BA.4 dan BA.5 Omicron yang lebih menular daripada varian sebelumnya," sambung dia, seraya menambahkan varian ini memiliki efek yang sama dengan varian Omicron lainnya.

Oleh karena itu Khairy mengatakan, pemerintah memutuskan untuk tidak menghapus semua tindakan pencegahan seperti pemakaian masker wajah di area tertutup.
Share This :
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Add Your Comments

bold <b>b</b>
italic <i>i</i>
underline <u>u</u>
HTML<code></code> use Parser

Emoticon
Parser
😊
😉
😀
😁
😎
😍
😜
😑
😇
💖
😯
😱
😭
👍
🍻