Edukasi Kontrasepsi, Aktivis Perempuan Emma Goldman Dibui 106 Tahun Lalu

Edukasi Kontrasepsi, Aktivis Perempuan Emma Goldman Dibui 106 Tahun Lalu
Hari ini, menjadi tanggal bersejarah bagi tokoh aktivis perempuan dan feminis dunia, Emma Goldman. Pejuang gagasan anarkisme, atheisme dan kebebasan perempuan itu ditangkap oleh kepolisian di Kota New York pada 11 Februari 1916.

Penangkapan Goldman disebabkan karena dirinya dituduh memberikan dan menyebarkan materi kuliah tentang pengendalian kelahiran. Ia dianggap melanggar Undang-Undang Comstock Act 1873 tentang larangan menyebarkan alat dan informasi kontrasepsi lewat surat di luar batas negara.

Mengutip laman teenvogue, sejak kecil, Goldman sudah merasakan ketidaksukaan terhadap perbudakan. Ia juga pernah ditangkap pemerintah lantaran menolak bentuk wajib militer pada Perang Dunia I. Menurutnya, tentara adalah mesin pembunuh profesional.

Perempuan kelahiran Rusia 1869 itu pindah ke St.Petersburg bersama keluarganya saat berusia 13 tahun. Namun, kondisi Rusia saat itu yang sedang mengalami pergolakan dengan terbunuhnya Tsar Alexander I, membuatnya harus putus sekolah dan bekerja pada sebuah pabrik di Rochester. Masa-masa itu adalah pertama kali membuatnya mengenal idealism kebebasan dan kesetaraan gender.

Melansir dari situs American Experience, pada 1885 Emma bermigrasi ke Amerika Serikat untuk keluar dari suramnya bekerja di pabrik pakaian Rochester. Setahun kedatangannya, ia dikejutkan dengan persidangan, hukuman, dan aktivis buruh yang dituduh melakukan pengeboman di Haymarket Square Chicago.

Selama di New York, ia bergabung dengan gerakan anarkis Jerman dan bertemu salah satu pemimpinnya, yaitu Johann Most. Johann Most membentuk Goldman menjadi pembicara perempuan yang cerdas dan provokatif. Ia juga bertemu dengan Alexander Berkman. Bahkan, Goldman dan Berkman melakukan percobaan pembunuhan terhadap Henry Clay Frick sebagai pembalasan perlakuan biadabnya terhadap pekerja bdi Homestead.

Pada tahun 1906 hingga 1917, Emma Goldman menerbitkan majalah anarkis yang cukup berpengaruh di masa itu. Seperti misalnya, Mother Earth yang didedikasikannya untuk dunia politik dan sastra. Selain itu, ia juga menulis buku yang diberi judul Living My live, berisi autobiografinya pada 1913.

Pada penerbitannya, The New York Times menyarankan supaya pembaca tidak terlalu memerhatikan latar belakang politik Goldman dan membaca buku itu sebagai dokumen yang epik dan bersejarah.

Goldman pergi ke Spanyol dan berjuang bersama kaum anarkis di sana. Ia meninggal pada tahun 1936 dan dimakamkan di Chicago, dekat pemakaman para martir tragedi Haymarket yang memengaruhi pemikirannya menjadi seorang anarkis.

Aktivis perempuan pejuang kesetaraan gender itu berpendapat bahwa untuk mencapai kesetaraan, perempuan harus melihat dirinya sebagai pemilik hak pribadi, bukan objek seks. Selain itu, perempuan juga harus menolak sepenuhnya atas keinginan orang lain atas tubuhnya dengan nama Tuhan, negara, masyarakat, suami, maupun keluarganya sendiri.
Share This :
SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Add Your Comments

bold <b>b</b>
italic <i>i</i>
underline <u>u</u>
HTML<code></code> use Parser

Emoticon
Parser
😊
😉
😀
😁
😎
😍
😜
😑
😇
💖
😯
😱
😭
👍
🍻