Pakai Seragam Militer Ukraina, Tentara Rusia Dibantai saat Dekati Kiev
March 19, 2022
Add Comment
Pada Jumat (25/3/2022) lalu, Kemhan Ukraina melaporkan, militer Moskow mencuri seragam militer Ukraina. Pasukan itu turut menyita truk tentara Kiev untuk melaju ke pusat kota.
Wakil Menham Ukrain, Hanna Maliar, mengatakan pasukan itu bergerak diikuti barisan truk militer. Maliar menyebut Kremlin berderap dengan kecepatan tinggi. Kendati demikian, Maliar melanjutkan, mereka akan segera menemui ajal.
"Mereka diikuti oleh barisan truk militer Rusia," ujar Maliar dalam sebuah unggahan di Facebook, seperti dikutip dari The Independent. "Mereka pasti akan dihancurkan," sambungnya.
Komentar itu ia bagikan bersama sebuah cuplikan yang menunjukkan truk-truk militer Moskow. Hanya satu jam kemudian, Kemhan Ukraina mengungkap, pihaknya tidak mengalami kerusakan apapun.
Media Ukraina turut mengatakan, pasukan Rusia yang menyamar tersebut telah dibantai.
Kiev memang telah menyiapkan diri untuk mengadang serangan Moskow. Pasukan pertahanan menggali parit dan memasang ‘landak’ anti-tank di sepanjang kota.
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina, Oleksandr Gruzevich, menyebut militer Ukraina kini tengah membangun garis pertahanan ketiga di sekitar Kiev. "Kota sedang bersiap seperti benteng," jelas Gruzevich, seperti dikutip dari AFP.
Konvoi pasukan Kremlin tampak terhenti saat berupaya mengepung kota yang berpenduduk 3,5 juta itu. Berbagai media melaporkan, hingga kini Kiev masih berada di bawah kendali Ukraina berkat pertahanan sengit.
Walau begitu, Rusia tetap menggencarkan pengeboman terhadap area pemukiman. Serangan membabi buta menerjang di pinggiran Kiev tanpa jeda. Akibatnya, ribuan penduduk kehilangan pasokan air bersih dan pemanas.
Saat fajar menyingsing selama empat hari terakhir, Kiev dilanda serangan yang menewaskan sedikitnya tujuh orang. Dalam serangan terbaru pada Selasa (15/3/2022), puing-puing dari rudal yang jatuh menghempaskan bongkahan besar dari atas blok apartemen 16 lantai.
Warga yang tengah beristirahat lantas terbangun oleh suara rudal. Seorang penduduk dikabarkan tewas akibat serangan tersebut.
"Pada pukul lima pagi saya mendengar siulan, kemudian suami saya berteriak memanggil saya," ujar seorang penghuni berusia 55 tahun, Iryna Voinovska.
"Sayangnya, seorang wanita meninggal di lantai 16, ia tertimpa lempengan beton," imbuh Voinovska.
Disadur dari The Kyiv Independent, 222 orang di Kiev telah tewas sejak awal invasi Rusia. Angka itu meliputi 60 warga sipil, termasuk 4 anak-anak.
Selain merenggut korban jiwa, gempuran juga mencederai sekitar 889 orang. Di antara korban yang mengalami luka-luka, terdapat 241 warga sipil. Sekitar 18 anak-anak dilaporkan turut cedera.
Kepala polisi Kiev, Andriy Nebitov, menduga pasukan Rusia berusaha mengintimidasi penduduk dengan terjangan tanpa pandang bulu. Meski demikian, Nebitov menegaskan, usaha itu akan sia-sia. "Entah itu membuat mereka senang, atau itu adalah intimidasi penduduk," tutur Nebitov.
"Tapi mereka tidak akan mengintimidasi orang-orang kami. Dengan setiap penembakan, kami menjadi lebih bersatu," pungkas Nebitov.