Buaya dan Ular Mendadak Banyak Bermunculan di Jalan-jalan Kota Rio De Janeiro
April 16, 2022
Add Comment
"Awas, binatang ini ganas," seorang pria berteriak menyuruh kerumunan untuk mundur. Makhluk itu - seekor buaya dengan panjang sekitar 2,5 meter dan bobot 40 kilogram - merayap naik turun, berusaha mencari jalan keluar dari cerukan sempit itu. Orang-orang mulai berteriak dan berlarian ketika buaya itu membuat gerakan mengejutkan ke arah kerumunan.
Namun reptil itu justru tampak paling ketakutan dibanding manusia yang mengelilinginya. Foto-foto caiman - reptil yang masih sekeluarga dengan buaya dan aligator - itu kemudian menjadi viral di Brasil. Asisten rumah tangga bernama Fernando Queiroz, 24 tahun, adalah orang pertama yang mencuit tentang hewan ini di Twitter.
"Saya disuruh balik arah setelah tiba di jembatan terminal bus. Alasannya: ada seekor aligator yang ukurannya lebih besar dari saya," tulisnya.
"Hewan itu sangat besar," dia berkisah kepada BBC, setelah cuitannya viral.
"Saya sampai di sana sekitar jam lima pagi, suasana masih gelap. Ada dua orang laki-laki berdiri di arah masuk jembatan, meminta kami untuk balik arah. Mereka khawatir ada yang tidak melihat binatang itu dan bertabrakan dengannya."
Menurut Departemen Pertahanan Sipil Kota Rio, hewan ini "kemungkinan besar" berasal dari sebuah laguna yang terletak 1km dari terminal bus tersebut.
Setelah operasi penyelamatan yang berlangsung selama sekitar satu jam, caiman moncong lebar ini berhasil dikurung di dalam kandang dan dibawa ke area perairan terdekat oleh petugas.
Baik para pejalan kaki maupun binatang tersebut, tidak ada yang terluka. "Saat hari hujan, berjalan di tempat-tempat gelap seperti itu sudah seram, apalagi sampai harus bertemu buaya," kata Fernando.
Kekhawatirannya beralasan. Pasalnya, buaya yang kesasar hingga ke terminal itu bukan satu-satunya kasus di Rio.
Kasus yang terus naik
Hewan-hewan liar yang terlihat di area urban Rio telah menjadi tajuk berita di Brasil selama beberapa bulan terakhir.
Empat hari sebelum insiden di jembatan itu, pada 2 April, seekor aligator sepanjang 3m lain terekam sedang berenang di jalanan yang tertutup banjir setelah hujan lebat. Wilayah itu adalah area kota yang lebih kumuh.
"Sebelum ini kami sudah terbiasa melihat tikus," kata seorang pria yang tinggal di area itu kepada BBC.
Dalam video viral lain yang direkam pada pekan sama, seekor ular besar berwarna cokelat ditemukan bersembunyi di langit-langit sebuah flat di lantai 19.
Ketika tim penyelamat mendobrak plaster, ular itu jatuh berdebum di tengah-tengah ruang keluarga. Foto peristiwa ini kemudian digunakan dalam berbagai meme di media sosial sebagai "gambaran omong kosong di Rio".
Tiga bulan sebelumnya, sebuah video menunjukkan seorang pria mencoba meninggalkan flatnya yang terletak di lantai dasar untuk lari pagi, dan menemukan seekor aligator sedang bersantai di antara sandal dan keset. Video ini menjadi trending topic di Brasil.
"Lihat ukuran hewan itu", pria tersebut berbisik kepada istrinya dalam video itu, sebelum cepat-cepat menutup dan mengunci kembali pintu rumahnya.
Daftar meme dan konten viral terus berlanjut.
Data resmi yang dibagikan oleh Departemen Pertahanan Sipil Kota Rio kepada BBC menunjukkan tingginya kenaikan kasus serupa. Jumlah hewan liar yang diselamatkan di area urban Rio terus naik, melonjak lebih dari seribu kasus, dari 2.419 pada 2020 menjadi 3.534 pada 2021.
Dari 1 Januari hingga 28 Maret tahun ini, ada sebanyak 1.203 penyelamatan di kota terpopuler Brasil ini - termasuk kapibara (hewan pengerat berukuran besar), ular, aligator, posum, monyet, kadal, kelelawar, dan landak.
Dengan tingkat seperti ini, kota ini mungkin akan melihat lebih dari 4.000 kasus penyelamatan hewan liar di akhir 2022 - rata-rata lebih dari 11 kasus per hari.
Menurut para ahli, perkembangan real estate, polusi, dan perubahan iklim adalah beberapa alasan di balik angka yang tinggi ini.