Berisiko Tinggi Tertular, Pria Gay di Inggris Ditawari Vaksin Cacar Monyet
Keterangan tersebut disampaikan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris pada Selasa (21/6/2022). Mereka menyebut, dokter-dokter dapat mempertimbangkan pemberian vaksinasi untuk pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis atau pria yang berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan.
Hal ini disebabkan golongan tersebut memiliki risiko tinggi dan rentan terhadap penularan infeksi cacar monyet. “Dengan memperluas penawaran vaksin kepada mereka yang berisiko lebih tinggi, kami berharap dapat memutus rantai penularan dan membantu mengatasi wabah tersebut,” kata Pimpinan Bidang Imunisasi di Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Dr. Mary Ramsay, dikutip dari Associated Press.
Pada bulan lalu, seorang pejabat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, penularan infeksi cacar monyet di luar wilayah Afrika kemungkinan berasal dari rave party yang sempat digelar di Spanyol dan Belgia. Pesta tersebut memiliki aktivitas seksual antara pria sesama jenis sangat tinggi.
Hingga saat ini, penelitian menunjukkan lebih dari 99 persen kasus infeksi cacar monyet yang ditemukan di Inggris dialami oleh mayoritas LGBT.
Menanggapi hal ini, para ilmuwan pun memperingatkan infeksi cacar monyet dapat menular kepada siapa saja – apa pun jenis orientasi seksualnya, apabila mereka memiliki kontak erat dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, pakaian atau sprei yang digunakan para penderita cacar monyet juga bisa menjadi sumber penularan virus apabila tidak dibersihkan dengan disinfektan.
Menurut laporan media, saat ini sejumlah 793 kasus cacar monyet terdeteksi di Inggris. Secara global, terdapat 2.100 kasus cacar monyet dari 42 negara yang terdampak.